(Foto:Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi) |
Alex menilai pembagian bansos dengan cara tersebut akan menimbulkan keuntungan pada pihak tertentu. Menurut Alex, masyarakat harus diberi edukasi bahwa bansos merupakan anggaran negara bukan dari paslon tertentu. “Masyarakat tertentu yang mungkin tidak memahami bagaimana mekanisme keuangan negara dengan adanya logo pasangan tertentu, rakyat yang tidak memahami kan melihat bahwa bansos ini sumber uangnya seorang dari pasangan yang bersangkutan,” ungkapnya.
“Apakah itu korupsi
atau tidak? Sekali lagi karena ini uang negara, pasti ada unsur keuntungan
meskipun sifatnya tidak berupa materi, tapi berupa image. Apakah itu korupsi
atau tidak? Sekali lagi karena ini uang negara, pasti ada unsur keuntungan
meskipun sifatnya tidak berupa materi, tapi berupa image,” lanjutnya.
Alex lantas menyebut
jika ingin adil, seharusnya logo yang dipasang di bansos itu meliputi semua
pasangan calon. Ia juga meminta Bawaslu agar mengoreksi kejadian tersebut. “Kami
berharap praktik-praktik seperti ini juga bisa dihindari, dan kami berharap
Bawaslu selaku pengawas pemilu juga bisa melakukan koreksi dalam
praktik-praktik seperti ini,” tutup dia.
Sebelumnya, warganet
dikejutkan dengan beredarnya foto karung beras Bulog yang ditempel stiker. Ada
stiker paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran Rakabuming Raka di karung beras
tersebut. Terlihat angka 2 dengan ukuran font cukup besar dan diwarnai merah.
Kemudian ada gambar AI Prabowo-Gibran di bawahnya. Foto tersebut viral dan
memicu kritik dari publik. (RED)
0 Komentar