Truk Tambang di Wilayah Parung Panjang yang menganggu kesehatan masyarakat setempat (Foto:dok) |
Udara segar bebas dari
debu menjadi hal yang langka di sana. Ratusan ribu warga dari usia balita
hingga lansia setiap hari menghirup oksigen bercampur debu itu. Teras
rumah-rumah warga di sana juga tak lepas dari debu. Apalagi yang tinggal di
pinggir jalan. Pemiliknya harus rajin rajin membersihkan teras. "Ini masih
mending, lagi musim hujan. Kalau kemarau kemarin debunya sudah seperti kabut di
puncak," kata Herman warga Desa Gorowong.
Ia tidak sendiri, ada ratusan ribu warga Parung Panjang yang hidup dalam kepungan debu. Camat Parung Panjang, Chairuka Judhyanto mengatakan, saat ini jumlah warga Parung Panjang tercatat ada 134.523 jiwa. Pemerintah Provinsi Jawa Barat didesak untuk secepatnya merealisasikan rencana penyediaan infrastruktur jalan khusus bagi kendaraan operasional tambang, untuk meminimalkan kepadatan arus dan kecelakaan akibat truk tambang di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Komisi V DPR Mulyadi
mengatakan, dirinya akan meminta audiensi dengan Gubernur Jawa Barat untuk
segera mengusulkan ke pemerintah pusat agar bisa segera mengintervensi. "Kemarin
kami Komisi V menerima audiensi dengan Gerakan Masyarakat Arus Bawah dan
Gerakan Masyarakat Parung Panjang untuk Perubahan. saya juga akan meminta
audiensi segera dengan Pak Gubernur supaya Beliau bisa mengusulkan agar Pusat
bisa segera mengintervensi," katanya.
(WONG)
0 Komentar