(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Dalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Imigrasi Kamboja, Letnan Jenderal SOK Veasna dan Dirjen Imigrasi Indonesia, Silmy Karim membahas upaya pencegahan dan penanggulangan tindak pidana perdagangan orang, kejahatan internasional hingga kerjasama pengelolaan perbatasan.
“Indonesia dan Kamboja merupakan dua negara demokratis yang merupakan mitra dalam memajukan kesejahteraan, perdamaian, maupun keamanan di Kawasan ASEAN. Dan belakangan ini, sejumlah permasalahan menjadi perhatian bersama, salah satunya dengan perdagangan manusia”, ucap Silmy Karim.
Lebih lanjut Silmy
mengungkapkan jika komitmen imigrasi Indonesia dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ia juga menekankan
perlunya kesadaran hukum bagi masyarakat yang bermaksud bekerja di luar negeri
agar menjadi pekerja migran secara legal agar terhindar dari potensi tindak
kejahatan; meningkatkan posisi tawar di negara tujuan; serta mempermudah negara
dalam memberikan perlindungan.
(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Tak hanya itu,
Perdagangan orang di Kamboja sering kali melibatkan penipuan online dan kerja
paksa. Umumnya, calon korban direkrut melalui iklan di media sosial atau
disiarkan di grup chat untuk memenuhi lowongan pekerjaan sebagai customer
service atau pemasaran investasi. Sesampainya di lokasi kerja, mereka terpaksa
menjual investasi palsu atau bentuk lainnya secara online.
Cambodia-Indonesia
Bilateral Meeting on Immigration Matters menyepakati kerja sama dalam delapan
hal, yang meliputi pertukaran informasi migrasi, pengaturan perpindahan orang
secara sah dan tertib, penentuan status migran, melawan penyelundupan manusia
dan perdagangan manusia, penanganan kasus penipuan dokumen perjalanan,
pertukaran data statistik, pengembangan kelembagaan dan kebijakan manajemen
migrasi serta pelatihan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas.
“Dalam rapat juga
disampaikan perlunya penempatan atase imigrasi Indonesia di Kamboja untuk
memperkuat koordinasi dan kerja sama Indonesia-Kamboja di bidang keimigrasian,”
imbuhnya.
Ia berharap kedua
negara bisa melindungi dan membantu masyarakat kita melawan human trafficking
dan kejahatan transnasional. “Semoga Indonesia dan Kamboja bisa menjalin
hubungan jangka panjang yang membawa kebaikan untuk masyarakat kedua negara,”
pungkas Silmy. (ZIK/RN)
0 Komentar