Menteri BUMN Erick Thohir (Foto:Instagram Erick Thohir) |
Karena itu, Erick
meminta BUMN melakukan langkah cepat dalam meminimalisasi dampak global melalui
peninjauan ulang ulang biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh
tempo, rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi
BUMN dalam situasi terkini.
Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat. "Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/4).
Selain itu, sambung
Erick, BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID,
perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk memitigasi
tergerusnya neraca perdagangan. Erick mengatakan BUMN yang memiliki utang luar
negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS agar mengkaji opsi
hedging untuk meminimalisasi dampak fluktuasi kurs.
"Seluruh BUMN diharapkan dapat waspada dan awas dengan memantau situasi saat ini, mengingat kemungkinan terjadi kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat," kata Erick. (TIM/RED)
0 Komentar