(Foto:Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) |
"10 atensi dalam
penyusunan laporan keuangan semester I tahun 2024, yaitu: pertama, teliti dan
cermat dalam penggunaan akun belanja, pertanggungjawaban kegiatan, dan
realisasi dalam LK; kemudian Tertib pengelolaan dan penatausahaan Persediaan
dan Aset Tetap," ujar Wisnu dalam pembukaan Rekonsiliasi dan Pemutakhiran
Data Laporan Keuangan dan BMN Kemenkumham Semester I Tahun 2024 Tingkat Kantor
Wilayah di Harris Hotel Conventions Bekasi, Senin (8/7/2024).
Lebih lanjut Wisnu
mengungkapkan bahwa, ingkatkan pengelolaan PNBP; tingkatkan kecermatan dan
pengendalian dalam memproses paket pekerjaan dan pelaksanaan kegiatan; dan
kawal pelaksanaan belanja yang membentuk Aset.
"Yang ke enam,
Laksanakan tindak lanjut atas rekomendasi temuan pemeriksaan BPK RI; cermati
dan laksanakan perlakuan akutansi secara tepat; dan Optimalisasi monitoring dan
evaluasi melalui MonSAKTI," terang Wisnu.
Selanjutnya tingkatkan pengendalian internal untuk mengoptimalkan pencegahan terhadap risiko; dan yang terakhir perkuat koordinasi dengan unit Pembina internal dan Kementerian Keuangan. "10 atensi tersebut saya harap menjadi panduan bagi para penyusun LK dan BMN di tingkat unit utama dan wilayah agar dapat meraih keberhasilan Laporan Keuangan Kemenkumham Semester I Tahun 2024," tandas Wisnu.
(Foto:Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) |
“Teman-teman yang
menjadi peserta Rekonsiliasi ini telah secara maksimal melakukan penyajian dan
pengungkapan penggunaan APBN dalam LK Kemenkumham 2023. Namun demikian Auditor
BPK tidak hanya memeriksa kualitas penyajian data ataupun kesesuaian dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), namun juga Sistem Pengendalian Intern
(SPI) dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan. Oleh karena itu,
mohon agar diperhatikan SPI dan Kepatuhan tersebut.” Ucap Wisnu.
Dalam kesempatan ini,
Ia juga menyampaikan bahwa Kegiatan Rekonsiliasi Tingkat Wilayah Semester I
Tahun 2024 ini merupakan langkah strategis dalam menjaga kesinambungan,
akurasi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan BMN pada semua
jenjang akuntansi di lingkungan Kemenkumham.
Wisnu berpesan,
“Kegiatan ini menjadi sarana kita untuk bersinergi bersama dan menjadi bentuk
ikhtiar kita dalam mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (OTP) atas
Laporan Keuangan Kemenkumham Tahun 2024.
(TIM)
0 Komentar