(Foto:Humas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman) |
Direktur Hubungan Antar
Lembaga Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Yulia yang
membuka acara sosialisasi menyebut kegiatan ini merupakan langkah penting untuk
meningkatkan percepatan pembangunan desa terpadu. "Terutama mendorong
transformasi sosial budaya serta ekonomi desa dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat" ucapnya.
Menurut dia, ini sesuai
dengan konsep community based tourism. Karena, kelembagaan desa mengutamakan
masyarakat sebagai pelaku utama. Juga berperan penting dalam pengembangan desa
wisata. Dia menambahkan bahwa masyarakat desa yang kreatif dan inovatif menjadi
unjung tombak di lapangan. Sekaligus, menjadi unsur dalam pengembangan desa
wisata yang saling mendukung. Seperti Pokdarwis, Perangkat Nagari, Bumdes dan
pihak terkait lainnya.
Sedangkan Bupati
Suhatri Bur memberikan penguatan terhadap desa-desa wisata Padang Pariaman.
Kata Aciak begitu sapaan akrab Suhatri Bur, ada 3 unsur menjadi perhatian dalam
pengembangan desa wisata. Yakni beradaptasi, berkolaborasi dan berinovasi. Setidaknya,
sambung Aciak, pencerahan pengalaman dari Narasumber agar dapat dijadikan acuan
oleh Pokdarwis untuk dikembangkan di desa wisata masing-masing.
"Oleh sebab itu,
harus ada ide-ide dan inovasi pengembangan dari Pokdarwis masing-masing.
Termasuk menelaah permasalahan yang ditemukan di desa wisata. Sehingga bisa
diselesaikan bersama-sama” harap Bupati Suhatri Bur.
Kepala Disparpora
M.Fadhly mengucapkan terima kasih atas program Kemenparekraf RI, juga menjadi
Narasumber tentang desa wisata di Padang Pariaman serta Kegiatan ini, kata
M.Fadhly, akan menjadi dampak untuk kemajuan desa wisata Padang Pariaman masa
mendatang. Dan, butuh sentuhan motivasi dan inspirasi bagi penggerak desa
wisata.
Dalam sosialisasi ini,
Narasumber terdiri dari Sugeng Handoko (Penggerak Desa Wisata Nglangeran), Hani
Lorens Singa (Direktur BumDesa "Sinar Usaha Budo"), Direktorat
Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa (Kementerian Desa PDTT), Benarivo T Putra (CEO
Atourin), Fasilitator Sukriyanto Sahima (Pendamping Desa Wisata Budo), serta
dari Lembaga Pelayanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(SMESCO Indonesia).
Kegiatan Sosialisasi
yang berlangsung selama 2 hari, 15 s.d 16 Juli 2024 dengan peserta sebanyak 50
orang, terdiri dari unsur Pengelola Desa Wisata, BUMNag, Perangkat Nagari,
UMKM, PKK dan Karang Taruna.
Kesemua peserta berasal
dari 5 desa wisata yang masuk 100 besar dalam pemilihan Anugerah Desa Wisata
Indonesia (ADWI) 2024. Seperti Desan Wisata Sintuak, Desa Wisata Guranjhil,
Desa Wisata Ranah Anam Nagari, Desa Wisata GTP (ADWI 2022) dan Desa Wisata
Nyarai (ADWI 2023).
Sebelum kegiatan,
Narasumber dan peserta sosialisasi ini
menyaksikan Destinasi Ikan Larangan Lubuak Napa. Lokasi ini menjadi destinasi
favorit dikunjungi wisatan di Desa Wisata Nyarai. (VER/TIM)
0 Komentar