Menparekraf Siap Dukung Imigrasi Berikan Tindakan Tegas Bagi Wisatawan Nakal

 

Menteri Pariwsata dan Ekonomi Khreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat lakukan kunjungan ke Pelabuhan Peikanan Nusantara (PPN) di Pengambenan di Jembrana (Foto:dok)
Bali, KORANTRANSAKSI.com – Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mendukung pihak imigrasi untuk memberikan tindakan tegas bagi wisatawan mancanegara yang membuat onar. “Kita harus bersikap tegas, kita sudah memberikan pariwisata yang berkualitas, sehingga para wisatawan pun juga harus bisa menghargai kearifan budaya serta pelestarian adat dan seni di wilayah Bali”, tutur Sandiaga.

Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan bahwa, seluruh wisatawan harus disampaikan pesan yang lugas, mereka boleh berwisata tetapi harus memenuhi peraturan yang sudah diberlakukan dan harus menaati peraturah yang sesuai dengan undang-undang, dan jika itu dilanggar maka akan menjalani proses hukum.

Tentunya dalam hal ini, Sandiaga mengapresiasi pihak imigrasi yang begitu cepat dalam menindak wisatawan asing yang melanggar aturan. “Para wisatawan yang masuk ke Indonesia, kalau ada yang menyimpang dari tujuan, misalnya bekerja disini harus diberikan tindakan yang keras”, ucap Sandiaga.

Selain wisatawan yang melanggar peraturan perundang-undangan, dia juga mengingatkan dampak negatif dari over tourism. Dia mencontohkan di Barcelona, dimana warga setempat menggunakan pistol air ke arah wisatawan karena merasa tidak nyaman.

"Hal seperti itu jangan sampai terjadi di Bali. Karena masyarakat merasa kurang nyaman dengan kehadiran wisatawan kemudian muncul ekses yang kurang baik. Padahal pariwisata merupakan salah satu penggerak perekonomian," katanya.

Untuk menjaga agar pariwisata berjalan baik, menurut dia, diperlukan keseimbangan antara wisatawan dan kenyamanan masyarakat lokal termasuk penyebaran destinasi wisata sehingga wisatawan tidak hanya terkonsentrasi pada satu wilayah.

Sementara itu, Untuk penyebaran destinasi wisata, dia mengungkapkan tujuan pembangunan jalan tol Probowangi di Provinsi Jawa Timur dan tol Mengwi-Gilimanuk salah satunya untuk penyebaran atau pemerataan destinasi wisata. "Sehingga wisatawan tidak hanya terkonsentrasi di Bali selatan, tapi juga ke Bali Barat yang bisa dikoneksikan dengan Banyuwangi," katanya.

Dengan jarak tempuh Mengwi-Gilimanuk 1,5 jam sampai dua jam, dia optimis wisatawan mancanegara juga akan tertarik untuk berkunjung ke wilayah Bali Barat. (TA/FER)

 


Posting Komentar

0 Komentar