Dasha Daley: “ Proses Imigrasi di Terminal Keberangkatan Bandara Ngurah Rai Sebagai Mimpi Buruk”

 

Dasha Daley, Seorang Model dan Selebgram yang berasal dari Negara Australia (Foto:instagram @dashadaley_)
Denpasar, KORANTRANSAKSI.com – Seorang model yang berasal dari negara Australia mengeluhkan proses pengecekan imigrasi yang berlangsung di Bandara Ngurah Rai Bali melalui akun media sosial miliknya. Dasha Daley nama model itu, bahkan menyebut proses keluar lewat bandara itu sebagai 'mimpi buruk'.

Model asal Perth itu mengatakan sistem lama masih digunakan yang berarti prosesnya sangat lama. "Kalau menurut kalian bepergian ke Bandara Bali itu buruk, cobalah keluar," kata Dasha sambil menunjukkan kerumunan pelancong yang menunggu untuk lewat.

Dasha mengaku, ia sempat berbincang – bincang dengan beberapa turis lain saat menunggu untuk meninggalkan Bandara Bali. Ia mengklaim bahwa banyak dari mereka 'sangat kesal' karena mereka terlambat menuju penerbangan masing-masing.

"Orang-orang ketinggalan pesawat karena kami harus mengantre selama dua jam di imigrasi dan tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Ini sungguh mimpi buruk di sini."

Dalam klip lain, dia memberi tahu para pengikutnya di TikTok bahwa jika mereka ingin melewati antrean pada saat kedatangan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan wisatawan. "Saat Anda ke Bali, pastikan Anda mendapatkan visa secara online dan membayar retribusi wisata terlebih dahulu," ujarnya.

"Ada antrean besar di imigrasi ketika Anda mendarat," imbuhnya.

Sistem autogate alias pemindai paspor elektronik sudah mulai diberlakukan pada awal tahun ini untuk mempercepat proses pengecekan imigrasi bagi penumpang yang baru tiba di Bali. Namun, hal itu belum berlaku bagi proses imigrasi keluar dari Bali.

Keluhan Daley tak berhenti di urusan imigrasi. Dia juga mengungkapkan kekesalannya saat menumpang pulang ke Australia dengan penerbangan Jetstar. Lewat TikTok, ia mengaku tidak mendapatkan air gratis dari awak kabin.

"Ketika Anda membeli sebotol air di gerbang keberangkatan dan mereka mengambilnya saat Anda naik karena itu tidak diperbolehkan," katanya. "Tetapi kemudian juga menolak untuk menyajikan air gratis ketika Anda menderita sakit perut di Bali. Itu seharusnya ilegal."

Dia mengatakan dia meminta air dua kali selama penerbangan tetapi ditolak dua kali, meski perutnya bermasalah. Ia sempatmembeli sebotol air setelah melewati pos pemeriksaan keamanan pertama, tetapi botol itu disita sesaat sebelum dia naik ke pesawat. Diketahui bahwa Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mewajibkan semua pelancong untuk membuang wadah cairan yang lebih besar dari 100ml sebelum menaiki penerbangan mereka.

Di sisi lain, pelancong asing yang datang ke Bali sangat disarankan menggunakan fasilitas autogate untuk menyingkat waktu pemeriksaan imigrasi secara signifikan. Sejumlah penumpang yang memenuhi syarat cukup memindai paspornya di gerbang dan kemudian melewatinya. (RED)


Posting Komentar

0 Komentar