Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Merah Putih, KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait dengan kasus korupsi DJKA (Foto:dok) |
Hasto tiba sekitar pukul 09.57 WIB. Mengenakan kemeja berwarna putih dan jas berwarna hitam, Hasto didampingi oleh tim kuasa hukumnya, di antaranya yakni Ronny Talapessy dan Johannes Tobing. "Dengan niat yang baik sebagai warga negara yang punya tanggung jawab terhadap hukum, saya datang dan sikap saya tidak akan setengah-setengah. Sikap saya untuk memberikan keterangan yang sebaik-baiknya," ujar Hasto jelang pemeriksaannya di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (20/8).
"Saya datang
dengan sikap sebagai warga negara yang tidak pernah setengah-setengah di dalam
berjuang bersama KPK untuk memberantas korupsi," tandas dia.
Adapun pemeriksaan kali
ini merupakan penjadwalan ulang dari jadwal panggilan sebelumnya. Pada
pemanggilan pertama, Hasto dijadwalkan diperiksa pada Jumat (19/7). Saat itu,
Hasto tak bisa hadir lantaran sudah memiliki agenda lainnya.
Kemudian, pemanggilan
ulang Hasto dijadwalkan pada Jumat (16/8) kemarin. Akan tetapi, ia justru
mendatangi Gedung Merah Putih KPK untuk meminta ke KPK agar diperiksa sehari
lebih cepat, yakni Kamis (15/8). Permintaan itu dikarenakan Hasto mesti
menghadiri agenda partai.
Dengan adanya agenda
itu, Hasto juga mengaku telah berkirim surat kepada KPK agar pemeriksaannya
dijadwalkan Kamis (15/8). Bahkan, ia kemudian datang langsung ke KPK. Namun,
saat itu ia hanya berada di dalam Gedung Merah Putih KPK selama sekitar kurang
lebih 20 menit. Kemudian ia langsung meninggalkan kantor KPK. Menurut dia, saat
itu KPK tak bisa memeriksanya karena juga sudah ada jadwal pemeriksaan yang
telah diagendakan. Pemeriksaannya kemudian dijadwalkan ulang pada hari ini,
Selasa (20/8).
Apa
yang Bikin Hasto Diperiksa KPK?
Hasto menyebut bahwa
pemanggilan terhadap dirinya ini terkait kapasitasnya sebagai Sekretaris Tim
Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Menurut Hasto, ada pertemuan
Kepala Sekretariat Kantor Pemenangan yang juga Wakil Sekjen PDIP, Yoseph Aryo
Adhi Dharmo, dengan Budi Karya Sumadi yang juga merupakan Menteri Perhubungan.
Belakangan, kemudian ada komunikasi Harno Trimadi selaku Direktur Prasarana Perkeretaapian DJKA Kemenhub dengan Adhi Dharmo. Harno merupakan salah satu pihak yang di-OTT KPK pada April 2023. "Nah setelah pertemuan itu ada penugasan terhadap Bapak Harno yang saat itu menjadi Kepala Biro. Lalu Saudara Adhi Dharmo mengirimkan handphone saya kepada Bapak Harno. Itu lah menurut Saudara Adhi Dharmo asal muasal mengapa saya diundang untuk diminta keterangan sebagai saksi," papar Hasto.
Hasto belum menjelaskan
isi pertemuan Adhi Dharmo dengan Budi Karya maupun soal isi komunikasi dengan
Harno. Budi Karya belum berkomentar soal penyebutan namanya tersebut. (TIM)
0 Komentar