Taylor Swift (Foto:dok) |
Pada Rabu (7/8), dua orang ditangkap atas dugaan rencana penyerangan ISIS terhadap acara-acara besar di wilayah ibu kota Austria. "Karena adanya konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang direncanakan demi keselamatan semua orang," tulis pernyataan penyelenggara konser, seperti dikutip dari BBC. "Semua tiket akan secara otomatis dikembalikan dalam 10 hari kerja ke depan," tambah pernyataan itu.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Keamanan Publik Austria, Franz Ruf, mengatakan seorang warga negara Austria berusia 19 tahun ditangkap pada Rabu pagi di Ternitz, Austria Hilir. Dia mengatakan penangkapan kedua terjadi di Wina pada sore hari, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai tersangka. "Menurut status investigasi terkini, kedua tersangka menjadi radikal melalui internet," kata Ruf.
Dikutip dari BBC, Ruf
mengatakan pemuda berusia 19 tahun itu telah "bersumpah setia" kepada
organisasi ISIS pada awal Juli 2024. Operasi polisi besar-besaran dilakukan di
Ternitz, tempat tinggal pemuda 19 tahun. Sejumlah warga yang tinggal di
dekatnya pun dievakuasi sementara rumah pelaku digeledah.
Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan pembatalan konser tersebut akan menjadi kekecewaan bagi penggemar Taylor Swift, namun situasinya sudah sangat serius. "Berkat kerja sama intensif polisi dan (badan keamanan) kami dengan layanan asing, ancaman tersebut dikenali lebih awal, dilawan, dan tragedi dapat dicegah," ungkapnya lewat unggahan di X. (EL/RED)
0 Komentar