WN Rusia di Bali Rampok Taksi Online: Todong Pisau ke Sopir, Digebuki Warga

 

Warga Negara Asing (WNA) Rusia Mikail Kabulov babak belur usai dihajar massa saat hendak merampas taksi online di Bali (Foto:dok)
Bali, KORANTRANSAKSI.com - WN Rusia Mikhail Kabulov babak belur dihajar massa saat hendak merampas taksi online dengan mengacungkan pisau lipat ke sopir dan massa di Simpang tiga Yeh Pulu Banjar Goa, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (2/9) pukul 09.30 WITA.

Polisi belum bisa meminta keterangan Mikhail untuk mengetahui motif perampasan mobil tersebut. Hal ini karena Mikhail masih dalam pengobatan di Polres Gianyar. Amukan massa mengakibatkan tubuh Mikhail dalam kondisi lebam dan luka lecet.

Kasat Reskrim Polres Gianyar AKP M Gananta mengatakan bahwa, "Saat diserahkan kemarin dalam keadaan banyak memar-memar dan luka lecet karena bisa dilihat di video yang bersangkutan kabur dan dihajar massa. Dan pada saat dibawa ke sini kita melakukan tindakan pengobatan untuk mengurangi rasa sakit”, ucapnya.

Polisi juga berencana membawa Mikhail ke psikiater. Hal ini lantaran Mikhail melantur atau tidak nyambung saat diajak berbicara oleh polisi di Polres Gianyar. "Karena psikis mungkin jadi yang bersangkutan bicaranya ke sana-ke sini. Kami belum melakukan pemeriksaan karena fokus dalam pengobatan dulu dan kita masih dalami (dugaan gangguan jiwa) karena yang bisa menentukan ada atau tidak gangguan jiwa adalah dokter," katanya.

Kasus ini bermula pada saat Mikhail mendekati sopir taksi yang sedang parkir di pinggir jalan raya. Sopir hendak menjemput pelanggannya. Mikhail memegang leher, mengacungkan pisau dan memerintahkan si sopir keluar dari kursi kemudi. Mikhail kemudian meminta kunci setelah sopir keluar dari mobil. Sopir itu menolak lalu kabur ke arah jalan sambil teriak minta tolong. Mikhail kesal lalu mengejar sopir sembari mengacungkan pisau.

Aksi kejar-kejaran ini menarik perhatian masyarakat yang sedang beraktivitas di sekitar lokasi. Mikhail akhirnya ditangkap paksa warga dan diserahkan ke Polres Gianyar. Dalam peristiwa ini, sopir taksi mengalami kerugian Rp 1,5 juta karena batal menjemput pelanggan (7 penumpang), ponselnya rusak dan masih mengalami trauma. "Sampai saat ini korban merasa takut dan terancam secara mental," katanya. (TIM)


Posting Komentar

0 Komentar