Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim saat memimpin Apel Pembukaan Operasi Jagratara 2024 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Pembukaan operasi
tersebut dihadiri oleh Pejabat Gubernur Bali SM Mahendra Jaya, Ketua DPRD Bali
Dewa Jack, serta Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya. Ada 125 personel
Imigrasi yang terdiri dari Penyidik PNS Imigrasi, Petugas Patroli, hingga
Petugas Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang mengikut apel.
“Operasi Jagratara kali
ini merupakan penutup di tahun 2024. Tahun ini kami sudah menjalankan dua kali
operasi pengawasan orang asing serentak se-Indonesia. Operasi Jagratara lahir
dari tantangan yang muncul seiring meningkatnya jumlah orang asing di
Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan investasi. Pengawasan intensif
diperlukan untuk menjamin bahwa setiap pendatang mematuhi aturan imigrasi yang
berlaku di Indonesia, kita ingin pelintas yang berkualitas," jelas Silmy.
(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Lebih lanjut Silmy
mengungkapkan, pengawasan keimigrasian harus lebih kuat, terutama di
daerah-daerah yang menjadi destinasi utama WNA seperti Bali. Silmy juga
menyampaikan bahwa operasi Jagratara merupakan bentuk konkret dari upaya
penegakan hukum di sektor keimigrasian.
(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Tak lupa, Silmy
menegaskan bahwa, operasi ini merupakan langkah penting dalam menjaga keamanan
negara dan memastikan WNA yang berada di Indonesia membawa dampak positif bagi
perekonomian dan masyarakat setempat. Apel dilanjutkan dengan serah terima
mobil dan motor segara simbolis oleh Silmy kepada perwakilan UPT. Setelah itu,
seluruh pasukan mulai mempersiapkan mobil dan motor tersebut dan siap
menjalankan tugas dalam operasi pengawasan keimigrasian di wilayah
masing-masing. (ZIK/RN)
0 Komentar