(Foto:Ilustrasi Penemuan Mayat) |
Berdasarkan Informasi
yang dihimpun oleh tim KORANTRANSAKSI.com, korban meninggal
dunia pada Minggu siang (24/11). Ia sempat dirawat beberapa jam di Instalasi
Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
Tim KORANTRANSAKSI.com yang mencoba untuk menelusuri ke
kediaman korban di daerah Manyaran, Semarang Barat, terlihat ada papan lelayu
dan kursi-kursi hijau untuk para pelayat. Jenazah korban telah dimakamkan di
Kabupaten Sragen.
Salah satu kerabat
korban, Umi, mengatakan korban meninggal dengan luka tembak. "Betul
(karena luka tembak). Tahu-tahu meninggal, saya bingung sendiri. Tepatnya jam
12.30 WIB saya mau pengajian, budenya yang telepon, tapi sudah dari Polrestabes
beritanya, kurang jelas itu," ujar Umi pada Senin (25/11).
Lebih lanjut Umi
mengaku, pihak keluarga belum mendapat informasi lebih lanjut terkait penyebab
meninggalnya korban. "Tolong dibantu. Ini masih berduka, dari keluarga
belum tahu pastinya seperti apa. Ke rumah dibawa keluarga, kita jemput di RS
Kariadi," kata Umi.
Korban dikenal baik di sekolah
Waka Kesiswaan SMKN 4,
Agus Riswantini, menyebut korban merupakan anak yang baik dan seorang anggota
Paskibra yang baru saja menang lomba pasukan baris-berbaris di Akpol. "Anaknya
baik, mereka orang terpilih, mereka ikut ekstra, yang kita tahu Paskibra itu
anak-anak pilihan," ujar Agus, Senin (25/11).
Ia juga membantah
korban merupakan siswa yang suka tawuran. "Makanya kita belum dapat
informasi yang jelas. Kita belum berani menyampaikan penyebab sampai tertembak.
Di WA banyak sekali macam-macam (penyebab) korban (ditembak), tawuran dan
lain-lain. Versi kami, mereka anak baik," kata Agus. (TIM)
0 Komentar