Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Johannes Fanny Saat Menyampaikan Sambutan dalam Konferensi Refleksi Akhir Tahun di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Senin (30/12/2024) |
Dalam sambutannya,
Fanny menyebutkan jika, kontribusi tertinggi didapat dari layanan Paspor RI
sebesar Rp132.292.950.000. Lalu diikuti
oleh layanan Izin Keimigrasian dan Izin Masuk Kembali (Re-entry Permit) sebesar
Rp66.228.202.000 dan pendapatan lainnya sebesar Rp4.632.510.587.
Selanjutnya, Realisasi Anggaran dan Penerimaan Negara Realisasi belanja anggaran Kantor Imigrasi Jakarta Selatan telah tercapai 98,83 persen yaitu sebesar Rp36.976.663.394 dari pagu Daftar Isian Pelanggaran Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp37.414.539.000.
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan berhasil meraih lima penghargaan, empat di antaranya merupakan penghargaan pada Ajang Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2024 (AHII), yaitu terbaik pertama kategori Imifluencer (Pengelola Media Sosial Terbaik).
Kemudian, Peserta
Terbaik kategori Kelas Admin, terbaik ketiga kategori Immigration PR Of The
Year: Best Leader, terbaik ketiga kategori The Best Company Profile dan
mendapat predikat Unit. Lalu, Kerja Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia
(P2HAM) Tahun 2024 oleh Menteri Hak Asasi Manusia.
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) Ditjen Imigrasi Tahun 2024 tercatat sebagai yang paling tinggi
sepanjang sejarah, yakni mencapai Rp8.582.514.636.478 (Rp8,58 triliun). PNBP
Ditjen Imigrasi tahun ini meningkat 12,7 persen dibanding tahun 2023, yakni
Rp7,610,196,792,195. Sementara itu, PNBP pada tahun 2022 berjumlah
Rp4.500.000.000.000 dan tahun 2021 hanya Rp2.900.000.000.000.
Adapun, layanan dengan
kontribusi terbesar terhadap PNBP Ditjen Imigrasi, antara lain, visa
Rp4.822.116.782.474 (56 persen), paspor Rp2.357.836.050.000 (28 persen) dan
izin keimigrasian lainnya Rp1.402.561.804.004 (16 persen).
Selain itu, Fanny mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memproduksi paspor biasa pada 2025
dan bakal dialihkan ke paspor elektronik (e-paspor). "Ke depannya paspor
biasa sudah tidak lagi diproduksi, sehingga kita percepat sosialisasi
penggunaan paspor elektronik," ucap Fanny.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengejar target produksi e-paspor untuk mencapai 100 persen
pada 2025. Meski begitu, warga yang sudah terlanjur membuat paspor biasa
dipastikan prosesnya akan tetap dilanjutkan. "Jadi nantinya ke depan 2025,
Kanim Jakarta Selatan tidak penerbitan lagi paspor biasa. Itu adalah target
yang sudah ditetapkan oleh kantor pusat Direktorat Jenderal Imigrasi,"
ujar Fanny. (ZIK)
0 Komentar