Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas usai memberikan keterangan pers di Gedung Graha Mandiri, Jakarta pada Senin (6/1/2025) |
Keputusan tersebut diambil setelah Menko Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menggelar rapat terbatas terkait kebijakan pangan. Zulhas menjelaskan bantuan tersebut akan dibagikan oleh Perum Bulog. “Tapi sudah putusan ratas ditambahkan 4 bulan lagi, jadi 6 bulan. Yang 4 bulannya kapan? Nanti tunggu putusan ratas,” ujar Zulhas saat konferensi pers di Gedung Graha Mandiri, Senin (6/1).
Zulhas tidak ingin
ketika lagi panen ada beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)
yang dibagikan ke masyarakat. Sehingga, ia akan rapat lagi menentukan kapan
tambahan waktu penyaluran bantuan beras itu dilaksanakan.
“Oleh karena itu kapan
yang 4 bulan itu nanti akan diputuskan bareng-bareng, saya, Mentan, kita rapat
bareng-bareng di sini baru akan diputuskan. Tapi sudah ada cadangan,
dicadangkan untuk 6 bulan. 2 bulan sudah, 4 bulan belum,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Kepala
Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pemerintah
telah menyediakan beras untuk bantuan pangan kepada 16 juta Keluarga Penerima
Manfaat selama dua bulan pertama 2025.
“Bantuan pangan di
bulan Januari-Februari (2025) bahwa Badan Pangan akan menugaskan Bulog bantuan
beras untuk 16 juta penerima beras 10 kg selama dua bulan 2025,” kata Arief di
Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Selain itu, Arief juga
menegaskan bahan pokok seperti jagung, beras, kedelai, bawang merah, dan
beberapa komoditas pangan pokok lainnya tidak akan dikenakan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) pada 2025. (TIM)
0 Komentar