![]() |
Rapat Komisi X DPR RI bersama dengan Mendiktik Saintek, Menbud pada Rabu (12/2/2025) |
Dalam paparan Satryo di
Rancangan Perubahan Anggaran Kemdiktisaintek tahun 2025 di depan Komisi X DPR
RI, pagu awal program itu sebesar Rp 6,018 triliun, tapi terkena efisiensi
sebesar Rp 3 triliun.
Satryo pun menjelaskan
efisiensi ini berpotensi berdampak pada kenaikan uang kuliah. “Karena kalau
BOPTN ini dipotong separuh, maka ada kemungkinan perguruan tinggi harus
menaikkan uang kuliah,” kata Satryo dalam rapat dengan Komisi X DPR RI di
Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/2).
Satryo pun mengaku
internal kementeriannya sedang mencoba mengakali efisiensi anggaran agar tidak
berdampak kepada publik. “Ini kami mencoba untuk mengurangi potongan tersebut
sehingga kami usulkan efisiensi yang dilakukan semula Rp 1,185 triliun menjadi
Rp 711,081 miliar, 30 persen dari 50 persen yang semula. Kita ikuti potongan
meski tidak sebesar yang mereka lakukan, kalau besar potongannya, PTNBH
terpaksa naikkan sebagian uang mahasiswa,” kata dia.
Untuk itu Satryo pun berharap Komisi X bisa membantu agar kementeriannya tidak dikenakan efisiensi anggaran hingga Rp 14,3 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp 56,6 triliun di 2025. Ia mengusulkan agar efisiensi hanya Rp 6,78 triliun saja. “Dengan posisi ini saya berharap bapak ibu Komisi X bisa memperjuangkan supaya pemotongan tidak Rp 14,3 triliun tetapi menjadi hanya Rp 6,78 triliun,” ujar dia. (TIM/RED)
0 Komentar