Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 6 Kali, Masyarakat Dilarang Beraktifitas Sejauh 8 KM

Penampakan Gunung Semeru dengan Erupsi sebanyak 6 kali pada Senin (17/3/2025)
Malang, KORANTRANSAKSI.com - Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat enam kali erupsi Gunung Semeru dengan tinggi letusan hingga satu kilometer pada Senin pagi sejak pukul 02.38 WIB sampai pukul 08.30 WIB. Tinggi letusan erupsi teramati bervariasi, mulai ketinggian 500 meter hingga 1.000 meter di atas puncak Mahameru dan letusan tertinggi terjadi saat erupsi pukul 08.11 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto mengatakan bahwa, pada hari Senin (17/3/2025) terjadi Gunung Erupsi sekitar pukul 08.11 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Iya benar pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 08.11 WIB terjadi erupsi Gunung Semeru sebanyak 6 kali dengan tinggi kolom letusan sekitar 1.000 meter diatas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut”, tutur Liswanto.

Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung. "Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 08.24 WIB dan visual letusan tidak teramati. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.

Ia menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. "Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Ia mengatakan masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (TIM)

 

Posting Komentar

0 Komentar