![]() |
Penampakan Gunung Semeru dengan Erupsi sebanyak 6 kali pada Senin (17/3/2025) |
Petugas Pos Pengamatan
Gunung Semeru Liswanto mengatakan bahwa, pada hari Senin (17/3/2025) terjadi
Gunung Erupsi sekitar pukul 08.11 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati
sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut
(mdpl).
“Iya benar pada Senin
(17/3/2025) sekitar pukul 08.11 WIB terjadi erupsi Gunung Semeru sebanyak 6
kali dengan tinggi kolom letusan sekitar 1.000 meter diatas puncak atau 4.676
meter di atas permukaan laut”, tutur Liswanto.
Menurutnya, kolom abu
teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat
daya dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung. "Erupsi Gunung
Semeru kembali terjadi pada pukul 08.24 WIB dan visual letusan tidak teramati.
Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.
Ia menjelaskan Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah
rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat
dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk
Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. "Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.
Ia mengatakan
masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar
hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru,
terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat,
serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari
Besuk Kobokan. (TIM)
0 Komentar