4 Hari Tayang, Film Pengepungan di Bukit Duri Tembus 370 Ribu Penonton

 

Cuplikan Final Trailer Film Pengepungan di Bukit Duri (Foto:Dok Youtube Come and See Picture)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - Film terbaru Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, berhasil menarik perhatian publik. Dalam empat hari penayangannya di bioskop, film ini memperoleh 370 ribu penonton.

Mengenai jumlah penonton film Pengepungan di Bukit Duri diketahui dari unggahan Joko Anwar di akun Instagramnya. "Semakin banyak yang mempercayakan pendidikannya ke SMA Bukit Duri. Hari ini kami buka pendaftaran lagi, ditunggu!" tulis Joko Anwar.

Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar Angkat soal Bullying hingga Diskriminasi Rasial. Pengepungan di Bukit Duri merupakan film kesebelas karya Joko Anwar. Film ini mengangkat isu krusial tentang bullying, kekerasan, dan diskriminasi rasial yang terjadi di Indonesia.

"Negara kita itu kayak kaca yang paling tipis. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka tunggu pecahnya," tulis Joko Anwar.

Konferensi Pers Film  Terbaru Karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri 
Pengepungan di Bukit Duri diproduksi Come and See Pictures berkolaborasi dengan Amazon MGM Studios. Film ini menceritakan mengenai Edwin yang diperankan Morgan Oey. Sebelum kakaknya meninggal, Edwin berjanji menemukan anak kakaknya yang hilang. Pencarian Edwin membawanya menjadi guru di SMA Duri, sekolah untuk anak-anak bermasalah.

Di sana, Edwin harus berhadapan dengan murid-murid beringas sambil mencari keponakannya. Ketika Edwin menemukan anak kakaknya, kerusuhan pecah di seluruh kota dan mereka terjebak di sekolah. Mereka melawan anak-anak brutal yang kini mengincar nyawa mereka.

Film Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar, dan Munggaran. Film itu juga dimeriahkan oleh Sandy Pradana, Raihan Khan, Farandika, Millo Taslim, Sheila Kusnadi, Shindy Huang, Kiki Narendra, Lia Lukman, Emir Mahira, Bima Azriel, Natalius Chendana, dan Landung Simatupang. (EL)


Posting Komentar

0 Komentar