![]() |
Maskapai Penerbangan Korean Air (Foto:dok) |
Berdasarkan kutipan
dari The Korea Herald, Selasa (8/4), Korean Air menyebut kejadian yang tidak
mengenakan terjadi antara keduanya yang bertugas dalam penerbangan dari Incheon
ke Brisbane, Australia, pada Desember tahun lalu.
Korean Air mengatakan,
insiden adu jotos akibat perbedaan pandangan politik itu tidak terjadi saat
penerbangan di udara, namun ketika pesawat dan kru kabin masih berada di
Australia. Akibat adu jotos, keduanya terluka dan harus mendapat perawatan di
rumah sakit di Australia. Keduanya dianggap tidak mampu untuk menerbangkan
pesawat pasca kejadian itu, sehingga kru pengganti ditugaskan untuk
menerbangkan pesawat kembali ke Korsel.
Korean Air mengungkapkan, baik pilot dan kopilot telah dipecat usai menjalani sidang disiplin yang dilakukan komite disiplin maskapai. Demi mencegah insiden serupa terjadi lagi, Korean Air telah menyelenggarakan pelatihan tentang pedoman perusahaan kepada karyawannya. Yoon Suk-yeol secara resmi dimakzulkan Mahkamah Konstitusi karena memberlakukan darurat militer pertama dalam 40 tahun di Korsel pada 3 Desember 2024. (TIM/RED)
0 Komentar